(Date written : 19 Nov 2018)
Kita sering di ceritakan tentang karamah Wali Allah, tentang 'special'nya Wali Allah, tentang kadang-kadang yang si Wali Allah pun tak kenal yang dia sudah pun menjadi Wali Allah.
Dasar dalam menentukan sesuatu Takrifan yang tepat, dan yang di persetujui Jumhur Ulamak adalah Tafsir Quran bil Quran sebelum pergi ke Tafsir 'method' yang lain (contoh Tafsir Quran bil Hadith).
Mari kita membuat suatu penemuan, secara deduksi, iaitu melakukan Tafsir Quran bil Quran, atau mentafsirkan Al-Quran itu dengan Al-Quran itu sendiri, dengan memahami bahawa Al-Quran itu adalah Fussilat atau memang sudah ada pen'detail'an atau perincian nya.
Firman Allah :
Yunus 10 : 62
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Ingatlah, sesungguhnya WALI-WALI (AULIYAA`) Allah itu, tidak ada KEKHUATIRAN (KHAUF) terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
AULIYAA` adalah jamak kepada WALIY (ولي)
WALIY bermaksud Pelindung atau Penjaga atau 'Guardian', berdasarkan firman Allah di bawah :-
Al-Baqarah 2 : 107
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
● Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang PELINDUNG (WALIY ولي) maupun seorang penolong. ●
Al-Anfal 8 : 72
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجٰهَدُوا بِأَمْوٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوا وَّنَصَرُوٓا أُولٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُم مِّن وَلٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنصَرُوكُمْ فِى الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلٰى قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثٰقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
● Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan, mereka itu satu sama lain lindung-MELINDUNGI (AULIYAA`)... ●
Al-Anfal 8 : 73
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِى الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
● Adapun orang-orang yang kafir, sebahagian mereka menjadi PELINDUNG-PELINDUNG (AULIYAA`) bagi sebahagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. ●
Ali 'Imran 3 : 68
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرٰهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهٰذَا النَّبِىُّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا ۗ وَاللَّهُ وَلِىُّ الْمُؤْمِنِينَ
● .. dan Allah adalah PELINDUNG (ولي) kepada orang-orang yang beriman. ●
An-Nisa' 4 : 75
وَمَا لَكُمْ لَا تُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَآءِ وَالْوِلْدٰنِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا
● Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami PELINDUNG (وليا) dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". ●
An-Nisa' 4 : 119
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعٰمِ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
● ... Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi PELINDUNG (وليا) selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. ●
Seorang Bapa yang juga Penjaga atau 'Guardian' kepada anaknya atau seorang Pakcik yang menjaga anak buahnya adalah juga di panggil WALI kepada anak tersebut :
Al-Baqarah 2 : 282
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلٰىٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِى عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِى عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُۥ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدٰىهُمَا الْأُخْرٰى ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَآءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْـَٔمُوٓا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلٰىٓ أَجَلِهِۦ ۚ ذٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهٰدَةِ وَأَدْنٰىٓ أَلَّا تَرْتَابُوٓا ۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجٰرَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوٓا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُۥ فُسُوقٌۢ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
● ... Jika yang berhutang itu orang yang lemah pemahamannya atau lemah (fizikalnya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan (menuliskannya), maka hendaklah WALINYA (WALIYYUHU) mengimlakkan (menuliskan) dengan jujur. ... ●
---
Nama Allah sendiri adalah Al-Waliy. Dialah Pelindung dan Penjaga kita dan seluruh Alam Semesta ini.
Asy-Syura 42 : 28
وَهُوَ الَّذِى يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُۥ ۚ وَهُوَ الْوَلِىُّ الْحَمِيدُ
● Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah YANG MELINDUNGI (AL-WALIY) lagi YANG Terpuji (AL-HAMEED). ●
Maka, sebenarnya, ALLAH adalah WALIY kepada kita, jika kita beriman kepadaNya.
====
Kembali kepada takrif seorang Wali Allah berdasarkan ayat 10:62 di atas :-
Sesungguhnya, WALI-WALI ALLAH itu atau 'PELINDUNG-PELINDUNG / PENJAGA-PENJAGA' ALLAH itu, sifat mereka adalah Tiada Khuatir dan Tiada Bersedih hati.
Perlulah di fahami dengan jelas berdasarkan firman Allah yang lain, bahawa Allah tidak memerlukan sembahan siapa pun, atau apa pun, apatah lagi memerlukan 'Pelindung' atau 'Penjaga'.
Maksud Wali Allah di sini adalah manusia yang 'MENJAGA' titah perintah ALLAH atau menjaga kepentingan arahan Allah.
Siapakah mereka ?
Allah menyebutkan sifat mereka iaitu
TIADA KHUATIR dan TIADA BERSEDIH HATI.
Maka, sesiapa sahaja yang BERSIFAT dengan Sifat yang sebegini, maka MEREKALAH WALI-WALI ALLAH.
Ianya semudah itu untuk mengenali siapa Wali Allah tanpa kita di beri 'Tafsir' - yang sebenarnya adalah Takwil atau 'Induced Interpretation' dan bukan Tafsir. Mentafsirkan sesuatu kenyataan adalah melakukan HANYA DEDUKSI dengan tidak mengeluarkan suatu sangkaan apa pun atau induksi dari lintasan fikiran sendiri. Makanya kita akan selamat dari mengikuti Sangkaan Manusia lain yang kita 'rasa' mereka itu Ulamak atau kita selamat dari mengikuti hawa nafs kita sendiri yang mereka-reka sesuatu kenyataan yang tidak datang dari Allah mahupun RasulNya.
Mari kita lihat berdasarkan firman Allah, siapakah yang bersifat dengan 'Tiada Khuatir dan Tiada Bersedih Hati" :-
1) Al-Baqarah 2 : 38
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". ●
2) Al-Baqarah 2 : 62
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصٰرٰى وَالصّٰبِـِٔينَ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal soleh, mereka akan menerima ganjaran dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-Ma'idah 5 : 69
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصّٰبِـُٔونَ وَالنَّصٰرٰى مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang beramal soleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-An'am 6 : 48
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۖ فَمَنْ ءَامَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan (amal Soleh), maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. ●
Al-Baqarah 2 : 277
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَأَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat ganjaran di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
3) Al-Baqarah 2 : 112
بَلٰى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang MENYERAHKAN WAJAHNYA (ASLAMA WAJHAHU) kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan (MUHSIN), maka baginya ganjaran pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.●
4) Al-Baqarah 2 : 262
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh ganjaran di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-Baqarah 2 : 274
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوٰلَهُم بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat ganjaran di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
5) Ali 'Imran 3 : 169
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
● Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. ●
Ali 'Imran 3 : 170
فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتٰىهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
6) Al-A'raf 7 : 35
يٰبَنِىٓ ءَادَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايٰتِى ۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan (ASLAHA), tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
7) Az-Zukhruf 43 : 68
يٰعِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ أَنتُمْ تَحْزَنُونَ
● "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. ●
Az-Zukhruf 43 : 69
الَّذِينَ ءَامَنُوا بِـَٔايٰتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ
● (Iaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri (Muslimin). ●
8) Al-Ahqaf 46 : 13
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. ●
Kesimpulannya :
Wali-Wali Allah, adalah mereka yang :
1) Mengikuti petunjuk / bimbingan Kitab Allah (2:38).
2) Beriman dan Beramal Soleh, Mendirikan Solat, Menunaikan Zakat (2:62, 5:69, 6:48, 2:277)
3) Menyerahkan Wajahnya kepada Allah dan seorang Muhsin (2:112). [Wajah adalah tempat ternyatanya eskspresi diri atau rasa diri kita - orang yang menyerahkan eskpresi dirinya kepada Allah bermaksud segala yang keluar atau ternyata dari dirinya (tindakan dan perasaan) adalah berdasarkan kewaspadaan dan pematuhan terhadap arahan Allah]
4) Menginfakkan harta di jalan Allah, malam dan siang dan tidak menyebut-nyebutnya dan menyakiti si penerima (2:262, 2:274).
5) Yang gugur terbunuh berjuang di jalan Allah (3:169-170).
6) Yang bertaqwa ('concius' terhadap Allah) dan beramal soleh (amal perbaiki diri atau penambahbaikan) (7:35).
7) Hamba-hamba Allah (bukan hamba kepada yang lain - bukan senang kita nak menjadi Hamba Allah yang sebenar) - iaitu yang Beriman kepada ayat-ayat Allah dan Muslim seluruhnya (43:68-69). [Takrif orang mukmin adalah bergementar qalbu ketakutan bila nama Allah di sebut, jika kita tidak gementar, hakikatnya kita masih tidak beriman seluruhnya, ianya cuma di bibir.]
8) Mengatakan Tuhan kami adalah Allah dan beristiqamah (mendirikan atau menegakkan maksud Allah sebagai Tuhan mereka) (46:13).
===
End.
Inna WAILIYYALLAH-illazi Nazzalal-Kitab.
===
Al-A'raf 7 : 196
إِنَّ وَلِۦِّىَ اللَّهُ الَّذِى نَزَّلَ الْكِتٰبَ ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصّٰلِحِينَ
● Sesungguhnya PELINDUNGKU (WALIYYA) ialah Allah Yang telah menurunkan Al Kitab dan Dia melindungi orang-orang yang soleh. ●
'Selain' dari Allah sebagai Wali kepada kita :-
Al-Ma'idah 5 : 55
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ رٰكِعُونَ
● Sesungguhnya PELINDUNG kamu (WALIYYUKUM) hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan solat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk/RUKU` (kepada Allah). ●
Kesimpulannya, tetap hanya Allah semata-mata sebagai WALIY kita pada hakikatnya.
Kita sering di ceritakan tentang karamah Wali Allah, tentang 'special'nya Wali Allah, tentang kadang-kadang yang si Wali Allah pun tak kenal yang dia sudah pun menjadi Wali Allah.
Dasar dalam menentukan sesuatu Takrifan yang tepat, dan yang di persetujui Jumhur Ulamak adalah Tafsir Quran bil Quran sebelum pergi ke Tafsir 'method' yang lain (contoh Tafsir Quran bil Hadith).
Mari kita membuat suatu penemuan, secara deduksi, iaitu melakukan Tafsir Quran bil Quran, atau mentafsirkan Al-Quran itu dengan Al-Quran itu sendiri, dengan memahami bahawa Al-Quran itu adalah Fussilat atau memang sudah ada pen'detail'an atau perincian nya.
Firman Allah :
Yunus 10 : 62
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Ingatlah, sesungguhnya WALI-WALI (AULIYAA`) Allah itu, tidak ada KEKHUATIRAN (KHAUF) terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
AULIYAA` adalah jamak kepada WALIY (ولي)
WALIY bermaksud Pelindung atau Penjaga atau 'Guardian', berdasarkan firman Allah di bawah :-
Al-Baqarah 2 : 107
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
● Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang PELINDUNG (WALIY ولي) maupun seorang penolong. ●
Al-Anfal 8 : 72
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجٰهَدُوا بِأَمْوٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوا وَّنَصَرُوٓا أُولٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُم مِّن وَلٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنصَرُوكُمْ فِى الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلٰى قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثٰقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
● Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan, mereka itu satu sama lain lindung-MELINDUNGI (AULIYAA`)... ●
Al-Anfal 8 : 73
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِى الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
● Adapun orang-orang yang kafir, sebahagian mereka menjadi PELINDUNG-PELINDUNG (AULIYAA`) bagi sebahagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. ●
Ali 'Imran 3 : 68
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرٰهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهٰذَا النَّبِىُّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا ۗ وَاللَّهُ وَلِىُّ الْمُؤْمِنِينَ
● .. dan Allah adalah PELINDUNG (ولي) kepada orang-orang yang beriman. ●
An-Nisa' 4 : 75
وَمَا لَكُمْ لَا تُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَآءِ وَالْوِلْدٰنِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا
● Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami PELINDUNG (وليا) dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". ●
An-Nisa' 4 : 119
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعٰمِ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
● ... Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi PELINDUNG (وليا) selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. ●
Seorang Bapa yang juga Penjaga atau 'Guardian' kepada anaknya atau seorang Pakcik yang menjaga anak buahnya adalah juga di panggil WALI kepada anak tersebut :
Al-Baqarah 2 : 282
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلٰىٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِى عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِى عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُۥ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدٰىهُمَا الْأُخْرٰى ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَآءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْـَٔمُوٓا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلٰىٓ أَجَلِهِۦ ۚ ذٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهٰدَةِ وَأَدْنٰىٓ أَلَّا تَرْتَابُوٓا ۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجٰرَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوٓا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُۥ فُسُوقٌۢ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
● ... Jika yang berhutang itu orang yang lemah pemahamannya atau lemah (fizikalnya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan (menuliskannya), maka hendaklah WALINYA (WALIYYUHU) mengimlakkan (menuliskan) dengan jujur. ... ●
---
Nama Allah sendiri adalah Al-Waliy. Dialah Pelindung dan Penjaga kita dan seluruh Alam Semesta ini.
Asy-Syura 42 : 28
وَهُوَ الَّذِى يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُۥ ۚ وَهُوَ الْوَلِىُّ الْحَمِيدُ
● Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah YANG MELINDUNGI (AL-WALIY) lagi YANG Terpuji (AL-HAMEED). ●
Maka, sebenarnya, ALLAH adalah WALIY kepada kita, jika kita beriman kepadaNya.
====
Kembali kepada takrif seorang Wali Allah berdasarkan ayat 10:62 di atas :-
Sesungguhnya, WALI-WALI ALLAH itu atau 'PELINDUNG-PELINDUNG / PENJAGA-PENJAGA' ALLAH itu, sifat mereka adalah Tiada Khuatir dan Tiada Bersedih hati.
Perlulah di fahami dengan jelas berdasarkan firman Allah yang lain, bahawa Allah tidak memerlukan sembahan siapa pun, atau apa pun, apatah lagi memerlukan 'Pelindung' atau 'Penjaga'.
Maksud Wali Allah di sini adalah manusia yang 'MENJAGA' titah perintah ALLAH atau menjaga kepentingan arahan Allah.
Siapakah mereka ?
Allah menyebutkan sifat mereka iaitu
TIADA KHUATIR dan TIADA BERSEDIH HATI.
Maka, sesiapa sahaja yang BERSIFAT dengan Sifat yang sebegini, maka MEREKALAH WALI-WALI ALLAH.
Ianya semudah itu untuk mengenali siapa Wali Allah tanpa kita di beri 'Tafsir' - yang sebenarnya adalah Takwil atau 'Induced Interpretation' dan bukan Tafsir. Mentafsirkan sesuatu kenyataan adalah melakukan HANYA DEDUKSI dengan tidak mengeluarkan suatu sangkaan apa pun atau induksi dari lintasan fikiran sendiri. Makanya kita akan selamat dari mengikuti Sangkaan Manusia lain yang kita 'rasa' mereka itu Ulamak atau kita selamat dari mengikuti hawa nafs kita sendiri yang mereka-reka sesuatu kenyataan yang tidak datang dari Allah mahupun RasulNya.
Mari kita lihat berdasarkan firman Allah, siapakah yang bersifat dengan 'Tiada Khuatir dan Tiada Bersedih Hati" :-
1) Al-Baqarah 2 : 38
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". ●
2) Al-Baqarah 2 : 62
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصٰرٰى وَالصّٰبِـِٔينَ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal soleh, mereka akan menerima ganjaran dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-Ma'idah 5 : 69
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصّٰبِـُٔونَ وَالنَّصٰرٰى مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang beramal soleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-An'am 6 : 48
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۖ فَمَنْ ءَامَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan (amal Soleh), maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. ●
Al-Baqarah 2 : 277
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَأَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat ganjaran di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
3) Al-Baqarah 2 : 112
بَلٰى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang MENYERAHKAN WAJAHNYA (ASLAMA WAJHAHU) kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan (MUHSIN), maka baginya ganjaran pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.●
4) Al-Baqarah 2 : 262
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh ganjaran di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
Al-Baqarah 2 : 274
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوٰلَهُم بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat ganjaran di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
5) Ali 'Imran 3 : 169
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
● Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. ●
Ali 'Imran 3 : 170
فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتٰىهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
6) Al-A'raf 7 : 35
يٰبَنِىٓ ءَادَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايٰتِى ۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan (ASLAHA), tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ●
7) Az-Zukhruf 43 : 68
يٰعِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ أَنتُمْ تَحْزَنُونَ
● "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. ●
Az-Zukhruf 43 : 69
الَّذِينَ ءَامَنُوا بِـَٔايٰتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ
● (Iaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri (Muslimin). ●
8) Al-Ahqaf 46 : 13
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
● Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. ●
Kesimpulannya :
Wali-Wali Allah, adalah mereka yang :
1) Mengikuti petunjuk / bimbingan Kitab Allah (2:38).
2) Beriman dan Beramal Soleh, Mendirikan Solat, Menunaikan Zakat (2:62, 5:69, 6:48, 2:277)
3) Menyerahkan Wajahnya kepada Allah dan seorang Muhsin (2:112). [Wajah adalah tempat ternyatanya eskspresi diri atau rasa diri kita - orang yang menyerahkan eskpresi dirinya kepada Allah bermaksud segala yang keluar atau ternyata dari dirinya (tindakan dan perasaan) adalah berdasarkan kewaspadaan dan pematuhan terhadap arahan Allah]
4) Menginfakkan harta di jalan Allah, malam dan siang dan tidak menyebut-nyebutnya dan menyakiti si penerima (2:262, 2:274).
5) Yang gugur terbunuh berjuang di jalan Allah (3:169-170).
6) Yang bertaqwa ('concius' terhadap Allah) dan beramal soleh (amal perbaiki diri atau penambahbaikan) (7:35).
7) Hamba-hamba Allah (bukan hamba kepada yang lain - bukan senang kita nak menjadi Hamba Allah yang sebenar) - iaitu yang Beriman kepada ayat-ayat Allah dan Muslim seluruhnya (43:68-69). [Takrif orang mukmin adalah bergementar qalbu ketakutan bila nama Allah di sebut, jika kita tidak gementar, hakikatnya kita masih tidak beriman seluruhnya, ianya cuma di bibir.]
8) Mengatakan Tuhan kami adalah Allah dan beristiqamah (mendirikan atau menegakkan maksud Allah sebagai Tuhan mereka) (46:13).
===
End.
Inna WAILIYYALLAH-illazi Nazzalal-Kitab.
===
Al-A'raf 7 : 196
إِنَّ وَلِۦِّىَ اللَّهُ الَّذِى نَزَّلَ الْكِتٰبَ ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصّٰلِحِينَ
● Sesungguhnya PELINDUNGKU (WALIYYA) ialah Allah Yang telah menurunkan Al Kitab dan Dia melindungi orang-orang yang soleh. ●
'Selain' dari Allah sebagai Wali kepada kita :-
Al-Ma'idah 5 : 55
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ رٰكِعُونَ
● Sesungguhnya PELINDUNG kamu (WALIYYUKUM) hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan solat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk/RUKU` (kepada Allah). ●
Kesimpulannya, tetap hanya Allah semata-mata sebagai WALIY kita pada hakikatnya.
Ulasan
Catat Ulasan