Allah Takde KEKASIH
(Date written : 16 May 2016)
Perhatikan Firman Allah ini :
Al-Ma'idah : 18
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ أَبْنٰٓؤُا اللَّهِ وَأَحِبّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
● Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya (AHIBBA`UHU)". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). ●
Seringkali kita di ajar bahawa Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH.
Berapa banyak KEKASIH ALLAH ?
Apakah sorang je ?
Apakah Ramai ?
Kalau kita kata KEKASIH, maka bagaimana yang di katakan KEKASIH ?
Bagaimana cara DIA 'melayan' KEKASIH Nya ?
Apakah kena melayan KEHENDAK KEKASIH ?
Jika begitu tidak ESA lah KEHENDAK ALLAH - MA SYA ALLAH (apa2 yang berlaku adalah dengan Kehendak Allah).
Apakah DIA Yang Tunggal itu MENCIPTAKAN SENDIRI KEKASIH NYA ?
Berdasarkan firman Allah di atas, Allah bukan sahaja tiada Anak, malah tiada Kekasih atau Kekasih-Kekasih.
Maha Suci dan Agung Allah dari apa yang ORANG ZALIM sifatkan.
Allah itu TUNGGAL, BERDIRI SENDIRI dan tidak ada SAHIBAH atau COMPANION. Dia Al-Ghani, Maha Kaya TAK PERLU kepada sesiapa dan apa-apa pun.
Al-An'am : 101
بَدِيعُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنّٰى يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ صٰحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
● Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri/teman/companion (S°AAHIBAH). Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. ●
Tadabburlah firman Allah di atas baik-baik. Fahamilah bahawa Allah tiada isteri, tiada kekasih.
Makhluk Allah ada isteri dan ada kekasih.
Allah, laisa kamithlihi syai'un, tiada isteri, tiada kekasih. Dia hidup tunggal atau Esa dan Maha Kaya dari memerlukan siapa-siapa atau apa-apa.
-----
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa mendapat AMARAN KERAS dari Allah ?
Al-Haqqah : 44
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
● Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebahagian perkataan atas (nama) Kami, ●
Al-Haqqah : 45
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
● niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. ●
Al-Haqqah : 46
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
● Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa di suruh mengikut MILLAH Rasulullah Nabi Ibrahim ? (Patutnya tak payah ikut sapa-sapa, ikut style sendirilah kalau dah kekasih)
Ali 'Imran : 95
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
● Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah MILLAH Ibrahim yang Hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. ●
An-Nahl : 123
ثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
● Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah MILLAH Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. ●
Al-Hajj : 78
وَجٰهِدُوا فِى اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلٰىكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
● Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam DEEN suatu kesempitan. (Ikutilah) MILLAH orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. ●
Yang di sebut Allah, Rasulullah Nabi Ibrahim itu adalah KHALIL NYA. Tu sebab di gelar Ibrahim Khalilullah :
An-Nisa' : 125
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرٰهِيمَ خَلِيلًا
● Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti MILLAH Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi KHALIL-Nya. ●
Khalil, mengikut bahasa Arab dan juga deduksi berdasarkan kaitan-kaitan perkataan dalam Al-Quran, bermaksud TEMAN RAPAT atau KESAYANGAN.
Selain Rasulullah Nabi Ibrahim adalah Khalil Allah, dia juga adalah IMAM. Keturunan Nabi Ibrahim juga IMAM, (yang tidak Zalim) :
Al-Baqarah : 124
وَإِذِ ابْتَلٰىٓ إِبْرٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِينَ
● Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu IMAM bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". ●
Sebab itulah Rasullah Nabi Muhammad di suruh mengikut MILLAH Ibrahim ini, sebab IMAM bermaksud Ketua atau Yang Menjadi Ikutan.
Kita sendiri tidak boleh membeza-bezakan mana-mana Rasul-rasul Allah atau Nabi-nabi Nya - Semua Rasul-rasul dan Nabi-nabi adalah MUHTADIN (Orang Yang Dibimbingi) :
An-Nisa' : 152
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُولٰٓئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
● Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka ganjarannya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa dia tak tau banyak benda Ghaib ? (Sepatutnya SPECIAL la sikit)
Al-An'am : 50
قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ اللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ إِنِّى مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحٰىٓ إِلَىَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْأَعْمٰى وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
● Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa dia tak boleh mendatangkan manfaat dan menolak mudarat ?(Sepatutnya ada la Power sikit-sikit)
Al-A'raf : 188
قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِىَ السُّوٓءُ ۚ إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
● Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". ●
Tiada dalam Al-Quran, kebenaran tanpa Ragu dan BENGKOK ini bahawa Allah menyatakan seseorang manusia (BASYAR) itu sebagai KEKASIH NYA, seperti mana firman Nya dalam ayat 18, Al-Maidah di atas.
Mari sekali lagi kita renungi :
Al-Ma'idah : 18
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ أَبْنٰٓؤُا اللَّهِ وَأَحِبّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
● Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya (AHIBBA`UHU)". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). ●
Cukuplah orang Yahudi dan Nasrani sahaja yang mengatakan demikian, dan bukan kita yang mengikutnya. Tujuannya bukan apa, nak membangga-bangga dan MEMBEZAKAN bahawa Rasul Nabi mereka lebih mulia dari Rasul Nabi yang lain. Pikirlah = yang sudah TERJADI DAHULU pun terjadi SEKARANG. Kita bangga menjadi 'Umat Nabi Muhammad' - sebab Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH (kononnya).
Janganlah begitu. Jika kita BERIMAN,
Kita tidak boleh membezakan Rasul-rasul atau Nabi-nabi, seorang jua pun (bukan saya kata) :
Al-Baqarah : 136
قُولُوٓا ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلٰىٓ إِبْرٰهِۦمَ وَإِسْمٰعِيلَ وَإِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسٰى وَعِيسٰى وَمَآ أُوتِىَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
● Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". ●
Lagi hujah - Jika Rasulullah Nabi Muhammad itu sahaja bagi kita adalah KEKASIH ALLAH dan Rasulullah Nabi yang lain itu Bukan, kita sudah PASTI MEMBEZAKAN Taraf antara seorang Rasul dengan Rasul yang lain = maka kita ENGKAR LARANGAN ALLAH dalam firmanNya di atas.
Pasanglah telinga, bukalah mata, fikirlah dan fahamilah wahai qalbu agar tidak kita menjadi TEMAN-TEMAN DALAM NERAKA :
Al-Mulk : 10
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحٰبِ السَّعِيرِ
● Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan, niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". ●
-----
Fahamilah firman Allah ini baik-baik :
Al-Baqarah : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
● Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). ●
Jelas, orang yang betul beriman, HANYA SANGAT CINTA (ASYADDU HUBBAN) kepada Allah semata-mata, tidak kepada SESIAPA yang lain, selain Allah Al-Ahad.
Manusia yang mencintai sesiapa yang lain, sebagaimana mereka mencintai Allah, mereka adalah orang-orang Zalim (bukan saya kata) dan akan mendapat seksa di Akhirat.
===
End.
[tiada suatu pendapat di keluarkan dalam penulisan ini].
Huwallahu Ahad.
====
(Date written : 16 May 2016)
Perhatikan Firman Allah ini :
Al-Ma'idah : 18
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ أَبْنٰٓؤُا اللَّهِ وَأَحِبّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
● Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya (AHIBBA`UHU)". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). ●
Seringkali kita di ajar bahawa Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH.
Berapa banyak KEKASIH ALLAH ?
Apakah sorang je ?
Apakah Ramai ?
Kalau kita kata KEKASIH, maka bagaimana yang di katakan KEKASIH ?
Bagaimana cara DIA 'melayan' KEKASIH Nya ?
Apakah kena melayan KEHENDAK KEKASIH ?
Jika begitu tidak ESA lah KEHENDAK ALLAH - MA SYA ALLAH (apa2 yang berlaku adalah dengan Kehendak Allah).
Apakah DIA Yang Tunggal itu MENCIPTAKAN SENDIRI KEKASIH NYA ?
Berdasarkan firman Allah di atas, Allah bukan sahaja tiada Anak, malah tiada Kekasih atau Kekasih-Kekasih.
Maha Suci dan Agung Allah dari apa yang ORANG ZALIM sifatkan.
Allah itu TUNGGAL, BERDIRI SENDIRI dan tidak ada SAHIBAH atau COMPANION. Dia Al-Ghani, Maha Kaya TAK PERLU kepada sesiapa dan apa-apa pun.
Al-An'am : 101
بَدِيعُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنّٰى يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُۥ صٰحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
● Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri/teman/companion (S°AAHIBAH). Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. ●
Tadabburlah firman Allah di atas baik-baik. Fahamilah bahawa Allah tiada isteri, tiada kekasih.
Makhluk Allah ada isteri dan ada kekasih.
Allah, laisa kamithlihi syai'un, tiada isteri, tiada kekasih. Dia hidup tunggal atau Esa dan Maha Kaya dari memerlukan siapa-siapa atau apa-apa.
-----
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa mendapat AMARAN KERAS dari Allah ?
Al-Haqqah : 44
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
● Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebahagian perkataan atas (nama) Kami, ●
Al-Haqqah : 45
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
● niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. ●
Al-Haqqah : 46
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
● Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa di suruh mengikut MILLAH Rasulullah Nabi Ibrahim ? (Patutnya tak payah ikut sapa-sapa, ikut style sendirilah kalau dah kekasih)
Ali 'Imran : 95
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
● Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah MILLAH Ibrahim yang Hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. ●
An-Nahl : 123
ثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
● Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah MILLAH Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. ●
Al-Hajj : 78
وَجٰهِدُوا فِى اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلٰىكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
● Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam DEEN suatu kesempitan. (Ikutilah) MILLAH orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. ●
Yang di sebut Allah, Rasulullah Nabi Ibrahim itu adalah KHALIL NYA. Tu sebab di gelar Ibrahim Khalilullah :
An-Nisa' : 125
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرٰهِيمَ خَلِيلًا
● Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti MILLAH Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi KHALIL-Nya. ●
Khalil, mengikut bahasa Arab dan juga deduksi berdasarkan kaitan-kaitan perkataan dalam Al-Quran, bermaksud TEMAN RAPAT atau KESAYANGAN.
Selain Rasulullah Nabi Ibrahim adalah Khalil Allah, dia juga adalah IMAM. Keturunan Nabi Ibrahim juga IMAM, (yang tidak Zalim) :
Al-Baqarah : 124
وَإِذِ ابْتَلٰىٓ إِبْرٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِينَ
● Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu IMAM bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". ●
Sebab itulah Rasullah Nabi Muhammad di suruh mengikut MILLAH Ibrahim ini, sebab IMAM bermaksud Ketua atau Yang Menjadi Ikutan.
Kita sendiri tidak boleh membeza-bezakan mana-mana Rasul-rasul Allah atau Nabi-nabi Nya - Semua Rasul-rasul dan Nabi-nabi adalah MUHTADIN (Orang Yang Dibimbingi) :
An-Nisa' : 152
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُولٰٓئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
● Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka ganjarannya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa dia tak tau banyak benda Ghaib ? (Sepatutnya SPECIAL la sikit)
Al-An'am : 50
قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ اللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ إِنِّى مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحٰىٓ إِلَىَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْأَعْمٰى وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
● Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" ●
Kalau Rasulullah Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH, mengapa dia tak boleh mendatangkan manfaat dan menolak mudarat ?(Sepatutnya ada la Power sikit-sikit)
Al-A'raf : 188
قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِىَ السُّوٓءُ ۚ إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
● Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". ●
Tiada dalam Al-Quran, kebenaran tanpa Ragu dan BENGKOK ini bahawa Allah menyatakan seseorang manusia (BASYAR) itu sebagai KEKASIH NYA, seperti mana firman Nya dalam ayat 18, Al-Maidah di atas.
Mari sekali lagi kita renungi :
Al-Ma'idah : 18
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ أَبْنٰٓؤُا اللَّهِ وَأَحِبّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
● Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya (AHIBBA`UHU)". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). ●
Cukuplah orang Yahudi dan Nasrani sahaja yang mengatakan demikian, dan bukan kita yang mengikutnya. Tujuannya bukan apa, nak membangga-bangga dan MEMBEZAKAN bahawa Rasul Nabi mereka lebih mulia dari Rasul Nabi yang lain. Pikirlah = yang sudah TERJADI DAHULU pun terjadi SEKARANG. Kita bangga menjadi 'Umat Nabi Muhammad' - sebab Nabi Muhammad itu KEKASIH ALLAH (kononnya).
Janganlah begitu. Jika kita BERIMAN,
Kita tidak boleh membezakan Rasul-rasul atau Nabi-nabi, seorang jua pun (bukan saya kata) :
Al-Baqarah : 136
قُولُوٓا ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلٰىٓ إِبْرٰهِۦمَ وَإِسْمٰعِيلَ وَإِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسٰى وَعِيسٰى وَمَآ أُوتِىَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
● Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". ●
Lagi hujah - Jika Rasulullah Nabi Muhammad itu sahaja bagi kita adalah KEKASIH ALLAH dan Rasulullah Nabi yang lain itu Bukan, kita sudah PASTI MEMBEZAKAN Taraf antara seorang Rasul dengan Rasul yang lain = maka kita ENGKAR LARANGAN ALLAH dalam firmanNya di atas.
Pasanglah telinga, bukalah mata, fikirlah dan fahamilah wahai qalbu agar tidak kita menjadi TEMAN-TEMAN DALAM NERAKA :
Al-Mulk : 10
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحٰبِ السَّعِيرِ
● Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan, niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". ●
-----
Fahamilah firman Allah ini baik-baik :
Al-Baqarah : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
● Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). ●
Jelas, orang yang betul beriman, HANYA SANGAT CINTA (ASYADDU HUBBAN) kepada Allah semata-mata, tidak kepada SESIAPA yang lain, selain Allah Al-Ahad.
Manusia yang mencintai sesiapa yang lain, sebagaimana mereka mencintai Allah, mereka adalah orang-orang Zalim (bukan saya kata) dan akan mendapat seksa di Akhirat.
===
End.
[tiada suatu pendapat di keluarkan dalam penulisan ini].
Huwallahu Ahad.
====
Ulasan
Catat Ulasan