(Date written : 29 Dec 2013)
(Last update : 8 Dec 2018)
Dua unsur Diri yang di sebut dalam Al Qur'an.
Mari kita tengok apa perangai atau sifat - sifat 2 unsur Diri ini .
Syahawat
========
Ali 'Imran 3 : 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنٰطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعٰمِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ الْمَـَٔابِ
● Dijadikan indah (ZUIYINA) pada (pandangan) manusia kecintaan (HUBBU) kepada apa-apa yang diingini (SYAHAWATI) yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga). ●
Ayat di atas sudah sangat jelas bahawa maksud SYAHAWAT adalah keinginan-keinginan kepada :
1) Wanita
2) Anak
3) Harta Benda terutamanya dari Emas dan Perak.
4) Kenderaan - Kuda atau sekarang Kereta atau Private Jet
4) Ladang2
5) Binatang Ternakan
Lagi ayat tentang Syahawat :
Al-A'raf 7 : 81
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
● Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan keinginan mu (SYAHWATAN) (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. ●
An-Naml 27 : 55
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
● "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) keinginan (SYAHWATAN) (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)". ●
An-Nisa' 4 : 27
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوٰتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا
● Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti syahawatnya (SYAHAWATI) bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). ●
Maryam 19 : 59
فَخَلَفَ مِنۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
● Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan syahawatnya (SYAHAWATI), maka mereka kelak akan menemui kesesatan, ●
Beza Syahawat Dengan Nafsu
---------------------------------------------
Saya ingin mengutarakan sesuatu PERBEZAAN Istilah yang selalu diguna pakai oleh kita orang di Nusantara (Melayu) di sebab kan SALAH guna terjemahan.
Keinginan adalah SYAHAWAT mengikut bahasa Arab.
Keinginan bukan NAFSU, iaitu istilah atau terminology yang kita Melayu selalu pakai. Tentunya perkataan NAFSU ini di ambil dari perkataan atau perbehandaraan Arab, namun maksud penggunaannya salah.
Jika perkataan NAFSU kita ambil dari NAFS dari bahasa Arab, Maka NAFS bukan bermakna KEINGINAN.
NAFS bermakna Diri atau Jiwa kita.
ANFUS pula adalah kata Jamak atau plural kepada NAFS.
Al-Baqarah 2 : 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوٰلِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ
● Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (ANFUSI) dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. ●
Ali 'Imran 3 : 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ
● Tiap-tiap yang berjiwa (NAFSIN) akan merasakan mati. ..●
An-Nisa' 4 : 63
أُولٰٓئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا بَلِيغًا
● Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam qalbu mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka (ANFUSI HIM). ●
Berdasarkan ayat2 Allah dan penggunaan perkataan yang tepat bahasa Arab, jelas Syahawat lah yang bermakna KEINGINAN dan bukan Nafsu.
Nafsu jika kita di Nusantara ambil dari bahasa Arab atau dari Bahasa Al Quran, maka ia bukan bermaksud keinginan.
Berikut adalah fakta lagi :
An-Nazi'at 79 : 40
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى
● Dan adapun orang-orang yang takut (atau khawatir - KHAFA) kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri (NAFSA) dari keinginan HAWA nya, ●
An-Nazi'at 79 : 41
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِىَ الْمَأْوٰى
● maka sesungguhnya syurga lah tempat tinggal(nya). ●
Nampak sangat ada beza antara Diri dan juga Keinginan - dalam ayat di atas diterangkan ada lagi satu keinginan yang di panggil HAWA.
HAWA
=====
Hawa juga adalah keinginan. Tapi ia berbeza dengan Syahawat. Ianya adalah berkeinginan kepada menjadi Pemimpin atau Ketua, keinginan mendapat KEKUASAAN (Power), Kekuatan,
DARJAT, Pangkat dan keinginan yang berkaitan dengan EGO. EGO adalah perasaan KEAKUAN yang sangat tinggi - merasa TINGGI DIRI. Dialah paling bagus, paling betul, paling berkuasa, paling kuat, paling pandai, paling bijak, paling kaya samada dalam urusan 'Agama' atau Keduniaan. Juga paling teruk - semua benda dia nak MENGAMBIL PUNYA atau nak Mempunyai. Itu aku punya. Ini aku punya!
Orang yang EGO adalah orang yang SOMBONG.
SOMBONG adalah MENDUSTAKAN Kebenaran.
Sombong adalah lawannya Taqwa (at the extreme end). Jika semulia-mulia manusia adalah orang paling bertaqwa, maka sehina-hina manusia adalah orang yang Sombong.
Paling bahaya adalah orang yang Ego pada Ilmu 'agama'. Kita selalu saksikan Ustat ni kata Ustat tu tak betul, Ulamak sana kata Ulamak sini tak betul.
Namun, orang yang selalu mengikuti HAWA, yang paling Besar Kesalahan nya adalah MENGAMBIL PUNYA iaitu keinginan hendak MEMPUNYAI yang bukan dia punya.
Orang yang selalu mengikuti Hawa, iaitu Unsur Keinginan Diri ini di sebut dalam Al Qur'an sebagai Bertuhankan HAWA.
Mari kita mula kan dengan SEBENARNYA siapa punya (ada lebih 100 ayat-ayat Al Quran tentang siapa sebenarnya yang Punya) :
Al-Baqarah 2 : 107
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
● Tiadakah kamu mengetahui bahwa KERAJAAN (MULK) langit dan bumi adalah KEPUNYAAN Allah? ... ●
Al-Baqarah : 116
وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحٰنَهُۥ ۖ بَل لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَّهُۥ قٰنِتُونَ
● ... bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah KEPUNYAAN DIA (Allah) (LAHU); semua tunduk kepada-Nya. ●
Al-Baqarah 2 : 255
اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
●... KEPUNYAAN-Nya (LAHU) apa (MA) yang (FI) di langit (SAMAWATI) dan (WA) apa (MA) yang (FI) di bumi (AL-ARDHI). ... ●
Ali 'Imran 3 : 109
وَلِلَّهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
● KEPUNYAAN Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. ●
Ali 'Imran 3 : 180
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتٰىهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِۦ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرٰثُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
● ... Dan KEPUNYAAN Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. ...●
Ali 'Imran 3 : 189
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
● KEPUNYAAN Allah-lah KERAJAAN (MULKU) langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu. ●
Al-Ma'idah 5 : 17
لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوٓا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْـًٔا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِى الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
● ... KEPUNYAAN Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ●
Al-An'am 6 : 13
وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِى الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
● Dan KEPUNYAAN Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ●
Al-Baqarah 2 : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
● Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa KEKUATAN itu KEPUNYAAN Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). ●
Yunus 10 : 65
وَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا ۚ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
● Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya KEMULIAAN / KEBANGGAAN ('IZZATA) itu seluruhnya adalah KEPUNYAAN Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ●
Ada sangat banyak ayat-ayat Allah tentang Allah bagitau - itu ini semua, benda-benda, warisan harta benda, kerajaan, kekuatan, yang ghaib, kekayaan, seluruh langit dan bumi dan apa-apa dan siapa-siapa yamg ada di antara keduanya, SEMUA DIA PUNYA.
Bukan Diri kita punya.
Nak MENDUSTAKAN lagi ayat-ayat Allah?
Di sinilah kita kena buat pilihan betul2 dan kita pasti akan di balas.
Kita di uji dengan RASA. So janganlah RASA kita punya - Rasakan ALLAH punya - itu yang paling susah kalau ikut HAWA, tak susah kalau ikut LUBB (Fahamkan maksud Ulil Albab). Lubb paling kenal Allah. Hawa paling sengal. Jangan ikut dia.
Hawa yang di sebut dalam Al Qur'an :
HAWA - kata nama Single.
AHWA - kata nama Plural (Jamak)
Al-Baqarah 2 : 87
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ بِالرُّسُلِ ۖ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَأَيَّدْنٰهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
● Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan KEINGINANmu (TAHWA) lalu kamu MENYOMBONG (ASTAKBARTUM), maka beberapa orang (diantara mereka) kamu DUSTAKAN dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? ●
Perhatikan kaitan keinginan HAWA dengan Sombong dan Mendustakan.
Al-Baqarah 2 : 145
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ ءَايَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَآ أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم مِّنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِينَ
●... Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti KEINGINAN (AHWA) mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -- kalau begitu -- termasuk golongan orang-orang yang zalim. ●
Walaupun sudah datang ilmu iaitu kebenaran, namun jika tak mahu terima kebenaran dan menentang kebenaran itu dengan mengikuti HAWA, maka kita adalah termasuk orang yang Zalim.
Al-Ma'idah 5 : 70
لَقَدْ أَخَذْنَا مِيثٰقَ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ وَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمْ رُسُلًا ۖ كُلَّمَا جَآءَهُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ أَنفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ
● Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa (TAHWA) diri mereka (ANFUSUHUM), (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. ●
An-Najm 53 : 23
إِنْ هِىَ إِلَّآ أَسْمَآءٌ سَمَّيْتُمُوهَآ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطٰنٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدٰىٓ
●... Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa (TAHWA) diri mereka (ANFUS) dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. ●
Al-Qamar 54 : 3
وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُمْ ۚ وَكُلُّ أَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ
● Dan mereka MENDUSTAKAN dan mengikuti hawa mereka (AHWA AHUM), sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. ●
Muhammad 47 : 14
أَفَمَن كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِۦ كَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُم
● Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM)? ●
Muhammad 47 : 16
وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتّٰىٓ إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِندِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ ءَانِفًا ۚ أُولٰٓئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلٰى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُمْ
●... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati QALBU mereka (QULUBIHIM) oleh Allah dan mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM). ●
Ayat di atas jelas bahawa HAWA berada pada lapisan SUDUR, sebab bila lapisan Qalbu, di kunci mati, Rasa di lapisan Qalbu diri kita tak dapat, jadi kita cuma dapat Rasa di dalam SUDUR - Lapisan Rasa paling tak betul dan tak kenal hak dan batil.
Al-Jathiyah 45 : 23
أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوٰىهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلٰى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهِۦ غِشٰوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
● Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan HAWA nya (HAWA HU) sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ●
Ar-Rum 30 : 29
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوٓا أَهْوَآءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ فَمَن يَهْدِى مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَا لَهُم مِّن نّٰصِرِينَ
● Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. ●
Al-Mu'minun 23 : 71
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ
● Andaikata kebenaran itu menuruti HAWA mereka (AHWA AHUM), pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. ●
Ta Ha 20 : 16
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَن لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ فَتَرْدٰى
● Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti HAWA nya (HAWA HU) yang menyebabkan kamu jadi binasa". ●
Al-Kahf 18 : 28
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
● Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang QALBU nya (QALBAHU) telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti HAWA nya (HAWA HU) dan adalah keadaannya itu melewati batas. ●
Ar-Ra'd 13 : 37
وَكَذٰلِكَ أَنزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَمَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا وَاقٍ
● Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) setelah DATANG PENGETAHUAN kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. ●
Al-An'am 6 : 150
قُلْ هَلُمَّ شُهَدَآءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هٰذَا ۖ فَإِن شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِـَٔايٰتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْءَاخِرَةِ وَهُم بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
● ... dan janganlah kamu mengikuti HAWA (AHWA) orang-orang yang MENDUSTAKAN ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak BERIMAN kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. ●
Al-An'am 6 : 119
وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا لَّيُضِلُّونَ بِأَهْوَآئِهِم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ
●... Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan HAWA mereka (AHWA IHIM) tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. ●
Al-Ma'idah 5 : 48
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَلٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتٰىكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
● Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ●
Al-Ma'idah 5 : 49
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَنۢ بَعْضِ مَآ أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُونَ
● dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM). Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan MUSIBAH kepada mereka disebabkan sebahagian DOSA-DOSA mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. ●
======
Unsur- Unsur Diri dan Lapisannya
Unsur Diri yang saya petik dari Al Quran adalah :
1) HAWA
2) Syahawat
3) Sudur
4) Qalbu
5) Fuad
6) Lubb
Firman Allah tentang Fuad :
Firman Allah :
An-Nahl 16 : 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
● Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan AF`IDAH, agar kamu bersyukur. ●
AF`IDAH adalah jamak (plural) kepada FUAD :
Al-Isra' 17 : 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
● Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan FUAD, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ●
FUAD, sepertimana firman Allah di atas adalah nama yang Allah berikan yang di dalamnya ada Unsur Sudur / Minda dan Qalbu. Ianya (FUAD) ini adalah RASA diri kita yang jernih tanpa ada apa-apa yang mempengaruhinya.
Firman Allah tentang Lubb :
Ali 'Imran 3 : 190
إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلٰفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايٰتٍ لِّأُولِى الْأَلْبٰبِ
● Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai LUBB (ULIL ALBAB). ●
Ali 'Imran 3 : 191
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
● (iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan (YATAFAKKARUN) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ●
LUBB ini adalah 'Essence' atau INTIPATI. Dan Intipati sesuatu selalunya adalah yang paling dalam atau tersorok.
Bukan semua manusia dapat 'MEMPUNYAI' LUBB (Ulil Albab). Ianya sesuatu yang perlu di usahakan - dengan benar-benar BERFIKIR (YATAFAKKARUN) iaitu mencari jawapan kebenaran kepada setiap persoalan dalam kepala kita.
Kesemua Unsur Diri adalah berkaitan dengan RASA. Dan RASA diri kita sememangnya sangat bergantung kepada Ilmu dan juga keinginan kita.
Keinginan adalah satu Rasa. Rasa nak buat tulah, nak buat inilah. Itulah namanya berkehendak atau berkeinginan. Ianya satu rasa.
Persoalannya Lapisan RASA diri kita ada berapa dan di mana letak nya RASA keinginan HAWA dan juga SYAHAWAT ni?
Mari kita perhatikan betul2 ayat Allah di bawah :
Al-Mu'min 40 : 56
إِنَّ الَّذِينَ يُجٰدِلُونَ فِىٓ ءَايٰتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ أَتٰىهُمْ ۙ إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَّا هُم بِبٰلِغِيهِ ۚ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
● Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada / (minda) mereka (SUDURIHIM) melainkan hanyalah (keinginan akan) KEBESARAN (KIBRUN) yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ●
Dari ayat di atas jelas jenis Keinginan tersebut adalah HAWA - iaitu keinginan kepada KEBESARAN ; maka DUDUKNYA HAWA ini adalah pada lapisan Diri atau Jiwa yang bernama SUDUR.
---------
Seterusnya dapatlah kita deduksikan bahawa ada 4 lapisan RASA diri :
1) SUDUR - paling luar
2) QALBU - lebih dalam dari Sudur
3) FUAD - rasa kejernihan
4) LUBB - paling dalam, paling mengenal
Allah sebut bahawa QALBU memang di dalam SUDUR :
Al-Hajj 22 : 46
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِى الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصٰرُ وَلٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِى فِى الصُّدُورِ
● maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qalbu (QULUBUN) yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qalbu (QULUBU) yang di dalam (FI) dada / minda (SUDUR). ●
Jelas, di dalam SUDUR / 'dada' atau MINDA (SUDUR bukan benda fizikal) ada QALBU.
Lepas lapisan RASA di qalbu, lapisan dalam lagi adalah lapisan Fuad.
Fuad adalah lapisan Rasa dalam Diri yang lebih dalam dari Qalbu, rasa kejernihan, tidak di pengaruhi apa-apa, sebelum berjumpa dengan isinya atau intipatinya yang Allah sebut sebagai LUBB.
Jadi - jika kita ni nak MERASAKAN KeESAan Allah kena masuk lagi DALAM ke lapisan RASA Diri yang paling dalam dengan berusaha menambahkan Ilmu sehingga kita Takut kepada Allah.
Lapisan diri LUBB ini dapat kita rasakan setelah kita ini benar-benar BERFIKIR (YATAFAKKARUN) iaitu mencari jawapan kebenaran kepada setiap persoalan dalam kepala kita sehingga kita benar-benar Mengenal atau Makrifat.
-----
Mari kita tengok istilah kita sekarang -
"padanlah 'HATI KECIL' aku kata macam tak elok je buat macam ni sebelum ni... kan dah jadi cam ni.."
"my gut feeling says... It is just not good. ."
Ini adalah Rasa pada FUAD. Rasa Original diri - the GUT feeling.
Ini muda-mudi punya cerita:
'Sayangku...meski kita sudah berpisah dan berjauhan... jauh di LUBuk hatiku ini...ketahuilah..aku sangat mencintaimu..."
Semua ini apa benda ? - kita boleh rasa dari Lubb ni. Perasaan Cinta memang datang dari LUBB. (LUBUK Hati kata Melayu Nusantara - paling dalam).
Ia adalah RASA kita paling jernih dan paling betul. Sebab RASA kat situ paling kenal Allah. Paling dekat dengan Allah.
Setelah mendalami Ilmu (iaitu Memahami Kebenaran) sehingga dapat RASA TAKUT kepada ALLAH, barulah datangnya RASA CINTA kepada ALLAH. Hanya pada lapisan ini baru kita benar-benar mengenal dan mencintai Allah.
Ali 'Imran 3 : 31
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
● Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar)MENCINTAI Allah (TUHIBBUNALLAH), ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.●
Pada lapisan ini, kita yang sudah 'mempunyai' atau 'menguasai' LUBB (atau INTIPATI), sememangnya sudah tiada kerisauan atau kekhuatiran dan bersedih hati lagi.
====
End.
Allah Al-Quddus
(Last update : 8 Dec 2018)
Dua unsur Diri yang di sebut dalam Al Qur'an.
Mari kita tengok apa perangai atau sifat - sifat 2 unsur Diri ini .
Syahawat
========
Ali 'Imran 3 : 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنٰطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعٰمِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ الْمَـَٔابِ
● Dijadikan indah (ZUIYINA) pada (pandangan) manusia kecintaan (HUBBU) kepada apa-apa yang diingini (SYAHAWATI) yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga). ●
Ayat di atas sudah sangat jelas bahawa maksud SYAHAWAT adalah keinginan-keinginan kepada :
1) Wanita
2) Anak
3) Harta Benda terutamanya dari Emas dan Perak.
4) Kenderaan - Kuda atau sekarang Kereta atau Private Jet
4) Ladang2
5) Binatang Ternakan
Lagi ayat tentang Syahawat :
Al-A'raf 7 : 81
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
● Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan keinginan mu (SYAHWATAN) (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. ●
An-Naml 27 : 55
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
● "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) keinginan (SYAHWATAN) (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)". ●
An-Nisa' 4 : 27
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوٰتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا
● Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti syahawatnya (SYAHAWATI) bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). ●
Maryam 19 : 59
فَخَلَفَ مِنۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
● Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan syahawatnya (SYAHAWATI), maka mereka kelak akan menemui kesesatan, ●
Beza Syahawat Dengan Nafsu
---------------------------------------------
Saya ingin mengutarakan sesuatu PERBEZAAN Istilah yang selalu diguna pakai oleh kita orang di Nusantara (Melayu) di sebab kan SALAH guna terjemahan.
Keinginan adalah SYAHAWAT mengikut bahasa Arab.
Keinginan bukan NAFSU, iaitu istilah atau terminology yang kita Melayu selalu pakai. Tentunya perkataan NAFSU ini di ambil dari perkataan atau perbehandaraan Arab, namun maksud penggunaannya salah.
Jika perkataan NAFSU kita ambil dari NAFS dari bahasa Arab, Maka NAFS bukan bermakna KEINGINAN.
NAFS bermakna Diri atau Jiwa kita.
ANFUS pula adalah kata Jamak atau plural kepada NAFS.
Al-Baqarah 2 : 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوٰلِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ
● Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (ANFUSI) dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. ●
Ali 'Imran 3 : 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ
● Tiap-tiap yang berjiwa (NAFSIN) akan merasakan mati. ..●
An-Nisa' 4 : 63
أُولٰٓئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا بَلِيغًا
● Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam qalbu mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka (ANFUSI HIM). ●
Berdasarkan ayat2 Allah dan penggunaan perkataan yang tepat bahasa Arab, jelas Syahawat lah yang bermakna KEINGINAN dan bukan Nafsu.
Nafsu jika kita di Nusantara ambil dari bahasa Arab atau dari Bahasa Al Quran, maka ia bukan bermaksud keinginan.
Berikut adalah fakta lagi :
An-Nazi'at 79 : 40
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى
● Dan adapun orang-orang yang takut (atau khawatir - KHAFA) kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri (NAFSA) dari keinginan HAWA nya, ●
An-Nazi'at 79 : 41
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِىَ الْمَأْوٰى
● maka sesungguhnya syurga lah tempat tinggal(nya). ●
Nampak sangat ada beza antara Diri dan juga Keinginan - dalam ayat di atas diterangkan ada lagi satu keinginan yang di panggil HAWA.
HAWA
=====
Hawa juga adalah keinginan. Tapi ia berbeza dengan Syahawat. Ianya adalah berkeinginan kepada menjadi Pemimpin atau Ketua, keinginan mendapat KEKUASAAN (Power), Kekuatan,
DARJAT, Pangkat dan keinginan yang berkaitan dengan EGO. EGO adalah perasaan KEAKUAN yang sangat tinggi - merasa TINGGI DIRI. Dialah paling bagus, paling betul, paling berkuasa, paling kuat, paling pandai, paling bijak, paling kaya samada dalam urusan 'Agama' atau Keduniaan. Juga paling teruk - semua benda dia nak MENGAMBIL PUNYA atau nak Mempunyai. Itu aku punya. Ini aku punya!
Orang yang EGO adalah orang yang SOMBONG.
SOMBONG adalah MENDUSTAKAN Kebenaran.
Sombong adalah lawannya Taqwa (at the extreme end). Jika semulia-mulia manusia adalah orang paling bertaqwa, maka sehina-hina manusia adalah orang yang Sombong.
Paling bahaya adalah orang yang Ego pada Ilmu 'agama'. Kita selalu saksikan Ustat ni kata Ustat tu tak betul, Ulamak sana kata Ulamak sini tak betul.
Namun, orang yang selalu mengikuti HAWA, yang paling Besar Kesalahan nya adalah MENGAMBIL PUNYA iaitu keinginan hendak MEMPUNYAI yang bukan dia punya.
Orang yang selalu mengikuti Hawa, iaitu Unsur Keinginan Diri ini di sebut dalam Al Qur'an sebagai Bertuhankan HAWA.
Mari kita mula kan dengan SEBENARNYA siapa punya (ada lebih 100 ayat-ayat Al Quran tentang siapa sebenarnya yang Punya) :
Al-Baqarah 2 : 107
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
● Tiadakah kamu mengetahui bahwa KERAJAAN (MULK) langit dan bumi adalah KEPUNYAAN Allah? ... ●
Al-Baqarah : 116
وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحٰنَهُۥ ۖ بَل لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَّهُۥ قٰنِتُونَ
● ... bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah KEPUNYAAN DIA (Allah) (LAHU); semua tunduk kepada-Nya. ●
Al-Baqarah 2 : 255
اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
●... KEPUNYAAN-Nya (LAHU) apa (MA) yang (FI) di langit (SAMAWATI) dan (WA) apa (MA) yang (FI) di bumi (AL-ARDHI). ... ●
Ali 'Imran 3 : 109
وَلِلَّهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
● KEPUNYAAN Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. ●
Ali 'Imran 3 : 180
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتٰىهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِۦ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرٰثُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
● ... Dan KEPUNYAAN Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. ...●
Ali 'Imran 3 : 189
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
● KEPUNYAAN Allah-lah KERAJAAN (MULKU) langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu. ●
Al-Ma'idah 5 : 17
لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوٓا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْـًٔا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِى الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
● ... KEPUNYAAN Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ●
Al-An'am 6 : 13
وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِى الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
● Dan KEPUNYAAN Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ●
Al-Baqarah 2 : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
● Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa KEKUATAN itu KEPUNYAAN Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). ●
Yunus 10 : 65
وَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا ۚ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
● Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya KEMULIAAN / KEBANGGAAN ('IZZATA) itu seluruhnya adalah KEPUNYAAN Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ●
Ada sangat banyak ayat-ayat Allah tentang Allah bagitau - itu ini semua, benda-benda, warisan harta benda, kerajaan, kekuatan, yang ghaib, kekayaan, seluruh langit dan bumi dan apa-apa dan siapa-siapa yamg ada di antara keduanya, SEMUA DIA PUNYA.
Bukan Diri kita punya.
Nak MENDUSTAKAN lagi ayat-ayat Allah?
Di sinilah kita kena buat pilihan betul2 dan kita pasti akan di balas.
Kita di uji dengan RASA. So janganlah RASA kita punya - Rasakan ALLAH punya - itu yang paling susah kalau ikut HAWA, tak susah kalau ikut LUBB (Fahamkan maksud Ulil Albab). Lubb paling kenal Allah. Hawa paling sengal. Jangan ikut dia.
Hawa yang di sebut dalam Al Qur'an :
HAWA - kata nama Single.
AHWA - kata nama Plural (Jamak)
Al-Baqarah 2 : 87
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ بِالرُّسُلِ ۖ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَأَيَّدْنٰهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
● Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan KEINGINANmu (TAHWA) lalu kamu MENYOMBONG (ASTAKBARTUM), maka beberapa orang (diantara mereka) kamu DUSTAKAN dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? ●
Perhatikan kaitan keinginan HAWA dengan Sombong dan Mendustakan.
Al-Baqarah 2 : 145
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ ءَايَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَآ أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم مِّنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِينَ
●... Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti KEINGINAN (AHWA) mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -- kalau begitu -- termasuk golongan orang-orang yang zalim. ●
Walaupun sudah datang ilmu iaitu kebenaran, namun jika tak mahu terima kebenaran dan menentang kebenaran itu dengan mengikuti HAWA, maka kita adalah termasuk orang yang Zalim.
Al-Ma'idah 5 : 70
لَقَدْ أَخَذْنَا مِيثٰقَ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ وَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمْ رُسُلًا ۖ كُلَّمَا جَآءَهُمْ رَسُولٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ أَنفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ
● Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa (TAHWA) diri mereka (ANFUSUHUM), (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. ●
An-Najm 53 : 23
إِنْ هِىَ إِلَّآ أَسْمَآءٌ سَمَّيْتُمُوهَآ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطٰنٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدٰىٓ
●... Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa (TAHWA) diri mereka (ANFUS) dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. ●
Al-Qamar 54 : 3
وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُمْ ۚ وَكُلُّ أَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ
● Dan mereka MENDUSTAKAN dan mengikuti hawa mereka (AHWA AHUM), sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. ●
Muhammad 47 : 14
أَفَمَن كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِۦ كَمَن زُيِّنَ لَهُۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُم
● Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM)? ●
Muhammad 47 : 16
وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتّٰىٓ إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِندِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ ءَانِفًا ۚ أُولٰٓئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلٰى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوٓا أَهْوَآءَهُمْ
●... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati QALBU mereka (QULUBIHIM) oleh Allah dan mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM). ●
Ayat di atas jelas bahawa HAWA berada pada lapisan SUDUR, sebab bila lapisan Qalbu, di kunci mati, Rasa di lapisan Qalbu diri kita tak dapat, jadi kita cuma dapat Rasa di dalam SUDUR - Lapisan Rasa paling tak betul dan tak kenal hak dan batil.
Al-Jathiyah 45 : 23
أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوٰىهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلٰى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهِۦ غِشٰوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
● Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan HAWA nya (HAWA HU) sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ●
Ar-Rum 30 : 29
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوٓا أَهْوَآءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ فَمَن يَهْدِى مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَا لَهُم مِّن نّٰصِرِينَ
● Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. ●
Al-Mu'minun 23 : 71
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ
● Andaikata kebenaran itu menuruti HAWA mereka (AHWA AHUM), pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. ●
Ta Ha 20 : 16
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَن لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ فَتَرْدٰى
● Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti HAWA nya (HAWA HU) yang menyebabkan kamu jadi binasa". ●
Al-Kahf 18 : 28
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
● Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang QALBU nya (QALBAHU) telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti HAWA nya (HAWA HU) dan adalah keadaannya itu melewati batas. ●
Ar-Ra'd 13 : 37
وَكَذٰلِكَ أَنزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَمَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا وَاقٍ
● Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) setelah DATANG PENGETAHUAN kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. ●
Al-An'am 6 : 150
قُلْ هَلُمَّ شُهَدَآءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هٰذَا ۖ فَإِن شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِـَٔايٰتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْءَاخِرَةِ وَهُم بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
● ... dan janganlah kamu mengikuti HAWA (AHWA) orang-orang yang MENDUSTAKAN ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak BERIMAN kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. ●
Al-An'am 6 : 119
وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا لَّيُضِلُّونَ بِأَهْوَآئِهِم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ
●... Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan HAWA mereka (AHWA IHIM) tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. ●
Al-Ma'idah 5 : 48
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَلٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتٰىكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
● Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM) dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ●
Al-Ma'idah 5 : 49
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَنۢ بَعْضِ مَآ أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُونَ
● dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti HAWA mereka (AHWA AHUM). Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan MUSIBAH kepada mereka disebabkan sebahagian DOSA-DOSA mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. ●
======
Unsur- Unsur Diri dan Lapisannya
Unsur Diri yang saya petik dari Al Quran adalah :
1) HAWA
2) Syahawat
3) Sudur
4) Qalbu
5) Fuad
6) Lubb
Firman Allah tentang Fuad :
Firman Allah :
An-Nahl 16 : 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
● Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan AF`IDAH, agar kamu bersyukur. ●
AF`IDAH adalah jamak (plural) kepada FUAD :
Al-Isra' 17 : 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
● Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan FUAD, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ●
FUAD, sepertimana firman Allah di atas adalah nama yang Allah berikan yang di dalamnya ada Unsur Sudur / Minda dan Qalbu. Ianya (FUAD) ini adalah RASA diri kita yang jernih tanpa ada apa-apa yang mempengaruhinya.
Firman Allah tentang Lubb :
Ali 'Imran 3 : 190
إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلٰفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايٰتٍ لِّأُولِى الْأَلْبٰبِ
● Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai LUBB (ULIL ALBAB). ●
Ali 'Imran 3 : 191
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
● (iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan (YATAFAKKARUN) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ●
LUBB ini adalah 'Essence' atau INTIPATI. Dan Intipati sesuatu selalunya adalah yang paling dalam atau tersorok.
Bukan semua manusia dapat 'MEMPUNYAI' LUBB (Ulil Albab). Ianya sesuatu yang perlu di usahakan - dengan benar-benar BERFIKIR (YATAFAKKARUN) iaitu mencari jawapan kebenaran kepada setiap persoalan dalam kepala kita.
Kesemua Unsur Diri adalah berkaitan dengan RASA. Dan RASA diri kita sememangnya sangat bergantung kepada Ilmu dan juga keinginan kita.
Keinginan adalah satu Rasa. Rasa nak buat tulah, nak buat inilah. Itulah namanya berkehendak atau berkeinginan. Ianya satu rasa.
Persoalannya Lapisan RASA diri kita ada berapa dan di mana letak nya RASA keinginan HAWA dan juga SYAHAWAT ni?
Mari kita perhatikan betul2 ayat Allah di bawah :
Al-Mu'min 40 : 56
إِنَّ الَّذِينَ يُجٰدِلُونَ فِىٓ ءَايٰتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ أَتٰىهُمْ ۙ إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَّا هُم بِبٰلِغِيهِ ۚ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
● Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada / (minda) mereka (SUDURIHIM) melainkan hanyalah (keinginan akan) KEBESARAN (KIBRUN) yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ●
Dari ayat di atas jelas jenis Keinginan tersebut adalah HAWA - iaitu keinginan kepada KEBESARAN ; maka DUDUKNYA HAWA ini adalah pada lapisan Diri atau Jiwa yang bernama SUDUR.
---------
Seterusnya dapatlah kita deduksikan bahawa ada 4 lapisan RASA diri :
1) SUDUR - paling luar
2) QALBU - lebih dalam dari Sudur
3) FUAD - rasa kejernihan
4) LUBB - paling dalam, paling mengenal
Allah sebut bahawa QALBU memang di dalam SUDUR :
Al-Hajj 22 : 46
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِى الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصٰرُ وَلٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِى فِى الصُّدُورِ
● maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qalbu (QULUBUN) yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qalbu (QULUBU) yang di dalam (FI) dada / minda (SUDUR). ●
Jelas, di dalam SUDUR / 'dada' atau MINDA (SUDUR bukan benda fizikal) ada QALBU.
Lepas lapisan RASA di qalbu, lapisan dalam lagi adalah lapisan Fuad.
Fuad adalah lapisan Rasa dalam Diri yang lebih dalam dari Qalbu, rasa kejernihan, tidak di pengaruhi apa-apa, sebelum berjumpa dengan isinya atau intipatinya yang Allah sebut sebagai LUBB.
Jadi - jika kita ni nak MERASAKAN KeESAan Allah kena masuk lagi DALAM ke lapisan RASA Diri yang paling dalam dengan berusaha menambahkan Ilmu sehingga kita Takut kepada Allah.
Lapisan diri LUBB ini dapat kita rasakan setelah kita ini benar-benar BERFIKIR (YATAFAKKARUN) iaitu mencari jawapan kebenaran kepada setiap persoalan dalam kepala kita sehingga kita benar-benar Mengenal atau Makrifat.
-----
Mari kita tengok istilah kita sekarang -
"padanlah 'HATI KECIL' aku kata macam tak elok je buat macam ni sebelum ni... kan dah jadi cam ni.."
"my gut feeling says... It is just not good. ."
Ini adalah Rasa pada FUAD. Rasa Original diri - the GUT feeling.
Ini muda-mudi punya cerita:
'Sayangku...meski kita sudah berpisah dan berjauhan... jauh di LUBuk hatiku ini...ketahuilah..aku sangat mencintaimu..."
Semua ini apa benda ? - kita boleh rasa dari Lubb ni. Perasaan Cinta memang datang dari LUBB. (LUBUK Hati kata Melayu Nusantara - paling dalam).
Ia adalah RASA kita paling jernih dan paling betul. Sebab RASA kat situ paling kenal Allah. Paling dekat dengan Allah.
Setelah mendalami Ilmu (iaitu Memahami Kebenaran) sehingga dapat RASA TAKUT kepada ALLAH, barulah datangnya RASA CINTA kepada ALLAH. Hanya pada lapisan ini baru kita benar-benar mengenal dan mencintai Allah.
Ali 'Imran 3 : 31
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
● Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar)MENCINTAI Allah (TUHIBBUNALLAH), ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.●
Pada lapisan ini, kita yang sudah 'mempunyai' atau 'menguasai' LUBB (atau INTIPATI), sememangnya sudah tiada kerisauan atau kekhuatiran dan bersedih hati lagi.
====
End.
Allah Al-Quddus
Ulasan
Catat Ulasan